Kolase Fuji dan Aurel Hermansyah [Instagram]
Aurel Hermansyah dan Fujianti Utami Putri atau Fuji kerap menjadi perhatian warganet karena penampilannya. Keduanya juga tidak luput dari komentar negatif warganet.
Aurel dan Fuji bahkan menjadi sasaran ejekan 'aura magrib' dari warganet. Namun, mereka memiliki reaksi yang berbeda ketika menanggapi komentar pedas warganet yang mengejeknya.
Reaksi Aurel Hermansyah
Potret Aurel Hermansyah. (Instagram)
Anak sulung Kris Dayanti ini menanggapi komentar negatif dari warganet yang mengejeknya aura magrib. Diketahui, istilah aura magrib ini ditujukan para warganet kepada orang yang mereka anggap memiliki kulit gelap.
Saat itu, Aurel mengunggah video TikTok bersama Atta Halilintar. Keduanya berjoget dengan lagu Pemain Lama yang dipopulerkan oleh Atta Halilintar.
Unggahan tersebut menuai atensi warganet. Bahkan, ada beberapa warganet yang mengomentari 'aura magrib' pada unggahan menantu Geni Faruk ini.
"Tangannya masih magrib," komentar warganet.
Kakak ipar Thariq Halilintar ini langsung membalas komentar warganet julid tersebut.
"Bukan tangannya doang, aku emang magrib dari dulu. Udah suka banget kulit magrib." demikian balasan Aurel.
"Iya emang suka dari dulu, bingung makanya kalau pada bilang nggak magrib," sambungnya.
Reaksi Fuji
Potret selebgram Fujianti Utami Putri alias Fuji (Instagram/fuji_an)
Beberapa waktu lalu, Fuji juga menerima hujatan dengan komentar "aura magrib" pada kontennya.
Anak bungsu Haji Faisal ini justru bersyukur dengan ejekan yang kerap disematkan padanya. Hal itu disampaikan Fuji saat hadir di konten YouTube Kaesang Pangarep.
Awalnya, Fuji memang merasa terganggu dengan komentar-komentar tersebut. Menurutnya, julukan tersebut muncul karena standar kecantikan wanita Indonesia selalu mengagungkan kulit putih.
Wanita berkulit putih dan yang lebih terang selalu dinilai lebih cantik ketimbang wanita berkulit gelap.
Kendati demikian, Fuji tidak menganggap aura magrib buruk. Menurutnya, Magrib sangat identik dengan hal indah karena menandakan senja dan waktu buka puasa.
"Ngatain sih, konotasinya lebih ke dekil, buluk gitu walaupun aku lihat magribnya sebagai senja, indah, waktu buka puasa, enggak apa-apa sih ya," ucap adik Fadly Faisal. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar