Halilintar Anofial Asmid, ayah Atta Halilintar diduga ambil aset pondok pesantren (ponpes) di Pekanbaru, Riau.
Halilintar Anofial Asmid dilaporkan karena karena menginginkan surat dokumen atau aset kepemilikan yayasan.
Adapun gugatan tersebut sebesar Rp26 miliar dan kini sudah disidangkan beberapa waktu lalu di Pekanbaru.
Kuasa hukum ponpes, Dedek Gunawan menjelaskan kronologi versi kliennya.
Kasus ini berawal dari tanah yang dibeli secara kolektif oleh anggota yayasan.
Namun, Halilintar Anofial Asmid disebut mengambil alih tanah tersebut menjadi atas namanya sendiri.
"Tanah itu dibeli kolektif oleh anggota yayasan, beliau mengambil alih tanah itu menjadi atas nama beliau," kata Dedek saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (10/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com
Halilintar Anofial Asmid dijelaskan awalnya dipercaya untuk menjadi pemimpin Ponpes tersebut, hingga akhirnya tanah tersebut di balik nama oleh ayah Halilintar itu.
"Kebetulan beliau pada saat itu dipercaya untuk menjadi pimpinan sehingga tanah tersebut dibalik nama atas nama beliau," jelasnya.
Kendati begitu, pihak ponpes menegaskan bahwa tanah itu milik yayasan bukan milik Halilintar Anofial Asmid .
"Jadi ditegaskan bahwa tanah itu milik yayasan bukan seperti apa yang penggugat sebutkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, dijelaskan Halilintar Anofial akhirnya dikeluarkan oleh pengurus yayasan lantaran dinilai sudah tidak layak untuk memimpin Ponpes tersebut.

Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid (tabloidnova)
Ayah Atta Halilintar dikeluarkan sejak 2004 silam.
"Tahun 2004 dia dikeluarkan dari yayasan, Iya dikeluarkan, menurut informasi sudah tidak cakap lagi untuk memimpin," ungkap Dedek.
Kendati demikian, kini pihak yayasan merasa dirugikan lantaran sulit untuk mendapatkan perizinan.
"Iya artinya yayasan merasa dirugikan, karena susah untuk proses perizinan," kata Dedek.
Sementara Dedek Gunawan mewakili yayasan Ponpes mengaku sudah mencoba melakukan komunikasi dengan Halilintar Anofial namun gagal.

Unggahan Atta Halilintar Video Call dengan Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk yang berada di Malaysia, Rabu (14/4/2021) (Instagram)
Komunikasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan titik terang permasalahan ini.
"Kita sudah mencoba komunikasi, bagaimanapun beliau kan berangkat dan dibesarkan dari yayasan sudah kebangun emosional sudah dibangun beberapa kali komunikasi tapi gagal. Sehingga polemik ini terjadi," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi atau pun penjelasan dari pihak Halilintar Anofial Asmid.
Profil Anofial Asmid
Halilintar Anofial Asmid lahir pada tanggal 13 Oktober 1986.
Halilintar Asmid adalah Ayah dari sebelas anak yang mengelola bisnis di berbagai negara, dan saat ini juga menjadi motivator di berbagai perusahaan besar dan ternama.
Halilintar Asmid seorang pembisnis yang handal dan menjadi inspirasi banyak orang.
Ia pernah melakukan perjalanan bisnis ke lebih dari 100 negara di lima benua bersama istri dan semua anaknya.
Dia merupakan putra sulung dari enam bersaudara.
Ayahnya bernama Asmid bin Datuk Syamsuddin Malako Kayo, sementara ibunya adalah Nurdini binti Zainuddin.
Sang ayah berasal dari Padang Tarok, Baso, Agam dan bekerja di Accounting Department Caltex.
Sementara ibunya yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Andalas, berasal dari IV Angkek, Agam dan keluarganya merupakan perantau Minang asal Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Kedua orangtuanya pun menikah di Padang dan kemudian merantau ke Dumai.
Di tingkat perguruan tinggi, sosok calon mertua Aurel Hermansyah itu ternyata mengenyam pendidikan di kampus ternama di Indonesia
Yakni Universitas Indonesia angkatan tahun 1987 jurusan Teknik Elektro.
Ia menggeluti usaha butik dan kafe di negara Prancis serta peternakan kambing di negara Australia.
Halilintar Anofial Hamid menikah ketika masih kuliah di Jurusan Teknik Elektro UI tahun keempat, dengan Lenggogeni Faruk jurusan ekonomi UI tahun kedua.
Mereka berdua sama-sama berasal dari Riau. Hali di Dumai, Geni di Rumbai.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Posting Komentar
Posting Komentar