40 caleg artis yang gagal lolos ke DPR RI, ada Anang Hermansyah, Krisdayanti hingga Aldi Taher dan Vicky Prasetyo.
Punya ketenaran dan penggemar tak serta merta artis bisa terpilih menjadi anggota DPRD/DPR RI.
Hal ini juga terjadi di Pemilu 2024 ini.
Sejumlah caleg artis gagal melenggang ke Senayan.
Bahkan petahana dan artis sekaliber Krisdayanti juga diprediksi gagal lolos ke DPR RI .
Sejumlah artis maju jadi Caleg DPR RI di Pileg 2024 lewat berbagai partai dan di sejumlah wilayah.
Dari banyaknya artis yang bertarung di Pileg 2024, puluhan artis terancam gagal lolos ke Senayan.
Syarat seorang Caleg dapat berkantor di gedung DPR yakni partai politik yang menaungi sang Caleg harus mendapat jumlah suara paling sedikit 4 persen dari jumlah suara resmi nasional.
Berikut ini 42 artis terancam gagal lolos ke senayan:
1. Anang Hermansyah
Anang Hermansyah bertarung memperebutkan kursi DPR RI di dapil Jawa Barat V meliputi Kabupaten Bogor.
Suami Ashanty tersebut merupakan caleg dari PDIP dan menempati nomor urut 3.
Sejauh ini berdasarkan hitung cepat KPU per 3 Maret 2024, Anang berada di posisi kedua di antara sembilan caleg PDIP di dapil tersebut.
Ia memperoleh 19.619 suara. Hanya kalah dari petahana Adian Napitupulu dengan 40.392.

Ashanty dan Anang Hermansyah (Instagram @ashanty_ash)
Kemungkinan besar PDIP hanya berhak memperoleh satu kursi di dapil Jawa Barat V karena perolehan suara PDIP secara keseluruhan di dapil itu, hanya menempati posisi kelima.
Seperti periode lalu, PDIP menyumbang satu kursi di dapil tersebut.
Krisdayanti maju jadi Caleg Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 5 dan membawahi Kabupaten/Kota Malang, dan Kota Batu.
Dilansir dari Tribun Video, hingga Senin (4/3/2024) pukul 09.26 WIB, Krisdayanti baru memperoleh 41.594 suara dan berada di peringkat ketiga suara caleg tertinggi di partainya.
Meski mendapatkan suara tinggi, KD gagal lolos lantaran stok 2 kursi diprediksi akan ditempati Ahmad Basarah dan Andreas Eddy Susetyo.
3. Angel Lelga
Angel Lelga maju jadi Caleg di DPR RI Dapil Jambi lewat Partai Perindo.
Perolehan suara Angel Lelga cukup tinggi yakni 10.071 ribu.
Hal tersebut berdasarkan real count KPU Jambi Selasa (5/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB dengan suara masuk 71,77 persen.
Angel Lelga mengalahkan perlehan suara Masnah Busro eks Bupati Muaro Jambi periode 2017-2022 yakni Masnah Busro yang memperoleh 10.038 suara
Meski perolehan suaranya tinggi, Angel Lelga terancam gagal lolos lantaran partai yang menaunginya tidak mencapai ambang batas parliamentary threshold.
4. Vicky Prasetyo
Langkah artis Vicky Prasetyo menuju DPR RI tampaknya sangat berat.
Diketahui, Vicky Prasetyo maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil Jawa Barat VI.
Dapil Jawa Barat VI meliputi daerah Kota Bekasi dan Kota Depok.
Sejauh ini, caleg Perindo itu hanya memperoleh 2.161 suara per Selasa (5/3/2024).
Ia meraih suara tertinggi di Partai Perindo.
Meski demikian, Vicky Prasetyo terancam gagal lolos ke Senayan.
Pasalnya, perolehan Partai Perindo yang menaungi Vicky Prasetyo belum lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) empat persen.
Padahal, Vicky Prasetyo sudah habis miliaran rupiah demi nyaleg.
Beberapa waktu lalu, Vicky Prasetyo mengungkap perjuangannya maju jadi Caleg DPR RI.
Vicky Prasetyo mengatakan, uang miliaran untuk kampanye tersebut adalah hasil tabungannya dari syuting selama di televisi.
Ia menyebut tidak sampai menjual barang-barang berharga seperti mobil dan rumah.
"Enggak sih enggak sampai kayak gitu (jual rumah dan mobil). Aku mobil masih ada, mobil di depan mataku masih terlihat. Aman sih semua,” kata Vicky di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024), dilansir dari Kompas.com.
“Cuma memang ya berjuang dari uang tabungan selama syuting ya ada lah (kerugian), enggak munafik. Itu pastikan kita berikan, karena kita kan turun, kecuali kita yang diam terserah deh,” lanjut Vicky.
Sebenarnya uang tabungannya tersebut akan digunakan Vicky untuk menikah kelak dan juga proses bangun rumah.
Namun, uang itu sudah habis dipakai untuk dana kampanye.
5. Venna Melinda
Venna Melinda maju sebagai caleg di Pileg 2024 dari partai Perindo.
Hingga kini perolehan suaranya tertahan di angka 10.802 suara.
Ia kemungkinan gagal ke Senayan karena sejauh ini fakta menunjukkan perolehan suara nasional Perindo masih di bawah syarat ambang batas parliamentary threshold.
6. Helmy Yahya
Helmy Yahya yang maju sebagai caleg dari PSI memperoleh 19.791 suara.
Angka itu sangat besar dibandingkan dengan caleg dari partai yang sama.
Namun, jika diadu dengan caleg dari partai besar, bisa dikatakan perolehan suaranya jauh tertinggal.
Apalagi saat ini jumlah perolehan suara PSI secara nasional belum mencapai syarat ambang batas 4 persen parliamentary threshold.
7. Wanda Hamidah
Caleg dari Partai Golkar lainnya, Wanda Hamidah juga diprediksi akan sulit kembali ke Senayan.
Diketahui, Wanda Hamidah maju Dapil Jakarta I lewat Partai Golkar.
Pantauan Tribun-Timur.com di laman pemilu2024.kpu.go.id, berdasarkan Real Count KPU per Minggu (3/3/2024), Wanda Hamidah memperoleh 1.270 suara.
Data masuk 5.081 dari 8.812 TPS (57.66 persen ).
Wanda memperoleh suara sebanyak 3.398 dari 4.952 TPS
Perolehan suara Wanda ada di urutan kedua dari 6 caleg Golkar yang maju di dapil tersebut.
Hanya saja jika dibandingkan dengan caleg dari partai lain, suara Wanda Hamidah masih terbilang kecil dan tidak lolos ke-6 besar.
8. Sultan Djorghi
Sultan Djorghi yang menjadi caleg Golkar dan maju di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara I.
Pantauan Tribun-Timur.com di laman pemilu2024.kpu.go.id, berdasarkan Real Count KPU per Sabtu (2/3/2024), Sultan Djorghi baru mendapatkan suara sebanyak 587 .
Data masuk 5.766 dari 15.731 TPS (36.65 persen).
Di antara 10 caleg Golkar lainnya, perolehan suara Sultan Djorghi urutan ke-9.
9. Chef Arnold
Setali tiga uang dengan Venna Melinda. Chef Arnold maju sebagaik caleg dari Perindo.
Popularitas yang dimilikinya sebagai juri ajang bakat memasak Masterchef Indonesia tak mampu mendokrak suaranya di dapil Jawa Timur I.
Sejauh ini ia hanya memeroleh 3.064 suara.
10. Anisa Bahar
Sudah habis Rp5 miliar tapi caleg artis sekaligus pedangdut Anisa Bahar gagal mengamankan kursi DPR RI.
Maju di Dapil Jateng IX, Anisa Bahar mengaku kalah lantaran saingannya berani menggelontorkan uang mencapai Rp20 miliar.
Pedangdut Anisa Bahar dengan jujur berbagi pengalaman tentang perjuangannya dalam mendapatkan suara yang banyak dalam Pemilu 2024.
Anisa Bahar terdaftar sebagai calon anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah IX dari Partai Nasdem.
Berdasarkan hitungan cepat Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) KPU RI, ia berhasil memperoleh 2371 suara.
Anisa Bahar mengakui bahwa selama tiga tahun terakhir, ia telah turun ke Dapil untuk mendekatkan diri dengan masyarakatnya.
Bahkan, ia menghabiskan dana sekitar Rp 5 miliar selama kampanye.
"Kurang lebih habis Rp 5 Miliar. Aku habis gak seberapa karena gak beli suara. Aku cuma ke dapil aja terjun 3 tahun," kata Anisa Bahar ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).
"Aku pakai uang pribadi dan jual dua mobil mewah aku. Udah gak ada mobil mewah aku, aku jalan sekarang ya pakai mobil biasa aja. Karena sudah aku jual," sambungnya.
Anisa Bahar menyoroti bahwa beberapa calon anggota legislatif lain hanya turun ke Dapil yang sama dengan dirinya tiga bulan menjelang Pemilu, atau lebih tepatnya saat melakukan kampanye.
"Yang lain cuma 3 bulan sebelum Pemilu terjunnya, habis Rp 20-30 Miliar, diduga beli suara," ucapnya.
Uang Rp 5 miliar itu diakui janda empat anak ini, bukan untuk membeli suara atau melakukan 'serangan fajar'.
Melainkan digunakan membuat Alat Peraga Kampanye, bedah beberapa rumah warga, hingga memberikan air bersih di Dapilnya.
"Semua kebaikan yang aku lakukan eh gak keitung kebaikannya. Jadi Yang keitung tuh yang ngasih 'Wani Piro? Mana amplopnya?'. Kayak percuma berbuat baik ke masyarakat kalau tidak money politik di belakang. Ujung-ujungnya money politik," jelasnya.
"Jadi aku merasa aku kalah sama caleg yang diduga money politik," sambungnya.
11. Yusuf Mansur
Yusuf Mansur, caleg Perindo, juga hanya memperoleh suara minim di dapil Jakarta I.
Sejauh ini suaranya tersendat di angka 1.321.
Yusuf Mansur terancam gagal lolos ke Senayan.
Terlebih, perolehan suara nasional Perindo masih di bawah syarat ambang batas parliamentary threshold.
Meski memperoleh 1.499 suara atau tertinggi di antara caleg Perindo di dapil Jawa Barat VII, Aldi Taher sepertinya sudah dipastikan tak lolos ke senayan.
Sebab, Perindo hanya memperoleh suara sangat sedikit di dapil tersebut.
Suara Aldi juga jauh di bawah caleg partai lainnya, seperti Dedi Mulyadi dari Gerindra dengan perolehan 152.106 suara dan Putri Komarudin dengan 61.557 suara.
13. Giring Ganesha
Sama seperti Aldi Taher, Giring eks vokalis Nidji juga memperoleh suara terbesar di antara caleg PSI lainnya di dapil Jawa Barat I.
Ia memperoleh 15.640 suara. Cukup besar sebenarnya.
Namun, perolehan suara PSI secara keseluruhan di dapil tersebut sangat kecil, hanya berada di urutan kesembilan dengan 31.898 suara.
PKS dan Golkar menjadi partai paling dominan memperoleh suara di dapil Jabar I meliputi Kota Bandung dan Cimahi.
14. Ayu Azhari (PAN)
15. Faisal Haris (PAN)
16. Kristina Iswandari (PAN)
17. Virnie Ismail (PAN)
18. Bobby Maulana (Perindo)
19. Carla Yules (Perindo)
20. Ali Zaenal Abidin Shahab (Perindo)
21. Raden Asep Saepuloh alias Aden Bajaj (Perindo)
22. Harabdu alias Bedu (Gerindra)
23. Choky Sitohang (Nasdem)
24. Didi Riyadi (Nasdem)
25. Krisna Mukti (NasDem)
26. Farhat Abbas (PKN)
27. Zora Vidyanata (PKB)
28. Noorman Camaru alias Norman Kamaru (PKB)
29. Opie Kumis (PAN)
30. Lucky Perdana (Nasdem)
31. Neno Warisman (Gelora)
32. Badai eks Kerispatih (PSI)
33. Ramzi (Nasdem)
34. Thariq Halilntar (PDIP)
35. Ronald Surapradja (PDIP)
36. Miing Bagito (Gelora)
37. Marcell Siahaan (PDIP)
38. Mahesa Andika Setiawan (Demokrat)
39. Firdaus Oiwobo (PPP).
40. Tamara Geraldine (PDIP)
Disclaimer:
1. Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
2. Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Posting Komentar
Posting Komentar