Terkuak fakta lain dan kondisi Ruben Onsu sekarang, dokter sampai heran lihat konsidi suamu Sarwendah: meninggal kalau tak dapat tranfusi darah.
Untuk diketahui, kondisi Ruben Onsu sekarang masih sangat memperihatinkan.
Saat ini, ditemukan beberapa keganjilan yangdirasakan suami Sarwendah yang menurutnya di luar nalar.
Oleh karena itu penyakit yang sedang diderita Ruben Onsu tersebut juga masih menjadi sebuah misteri.
Sebelumnya pihak dokter sempat memvonis Ruben Onsu menderita penyakit parah di bagian otaknya.
Ternyata Ruben sempat alami hal ganjil dan janggal.
Hal itu sempat diungkapkan Ruben Onsu kepada ahli spiritual, Om Hao.
Ayah Betrand Peto ini atau Ruben dengar benda jatuh berkali-kali dari atap rumahnya.
Benda tersebut ternyata adalah batu yang tak tahu berasal dari mana.
"Kemarin-kemarin di luar logika. Tapi ini bentuknya ada barangnya, ada batu," ungkap Ruben Onsu, mengutip TribunnewsBogor.com.
Tak hanya itu, saat buang air kecil di tengah malam, Ruben Onsu sempat mengeluarkan darah hingga dua kali.
Ruben Onsu saat masih kurus beberapa tahun lalu, saat ini suami Sarwendah sudah tidak penasaran lagi dengan penyakitnya akhirnya Ruben tahu apa penyebab dirinya kerap dilarikan ke rumah sakit.
Mengenai hal tersebut, seorang ahli firasat Wirang Birawa pun buka suara.
Ia menyebut sakitnya Ruben Onsu kali ini tidak ada kaitannya dengan teror mistis.
"Kalau berhubungan dengan non medis, tidak ada hubungannya," ungkap Wirang Birawa.
Meski begitu, saat mencoba menerawang, Wirang Birawa mengaku tidak mampu mengucapkannya.
"Aku berat ngomongnya, karena enggak sanggup mengingat dia tuh baik banget. Aku enggak mau dia kepikiran gara-gara aku bacain terlalu detail," beber Wirang Birawa.
Diakui Wirang Birawa, ia memang merasakan firasat tak baik soal kondisi Ruben Onsu.
"Takut aja, firasat itu enggak baik buat ke depannya. Paling hanya bisa menguatkan saja," ucap Wirang Birawa.
Maka dari itu, sebagai seorang teman, Wirang Birawa mengaku akan selalu mendoakan kesehatan Ruben Onsu.
"Kita doakan saja yang terbaik," tutupnya seperti dilansir TribunJatim.com.
Tak hanya itu, keganjilan Ruben dirasakan di hal medis.
Selama sakitnya, Ruben Onsu sampai harus menerima tujuh kantong transfusi darah.
Ditambah lagi kadar hemoglobin (Hb) suami Sarwendah ini pun sangat turun drastis, yakni mencapai 4 g/dL.
Sedangkan normalnya, untuk laki-laki dewasa, kadar Hb normal berkisar di angka 14-18 g/dL.
Tentu saja, menurut seorang dokter, kondisi Ruben Onsu yang sangat jauh di bawah normal ini sangat berbahaya.
Maka dari itu, otak Ruben Onsu pun terserang penyakit.
Jika penyakit ini dibiarkan, dokter mengatakan hal tersebut juga bisa mengancam kematian.
"Karena di bawah 8, berarti harus dapat tranfsusi darah dari orang lain, enggak bisa enggak. Kebayang kalau tubuh kita enggak bisa dapat oksigen, itu bahaya. Bagian-bagian tubuh sel bisa sampai keganggu otaknya. Dan akhirnya bisa meninggal," ungkap dr Gia Pratama, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (30/6/2022).
Ruben Onsu saat terbaring di kasur rumah sakit usai dinyatakan drop lagi, (23/6/2022) lalu. Ternyata ada hal lain yang dihadapi Ruben Onsu terhadap penyakitnya, suami Sarwendah disebut tahu dalangnya.
Dokter menyebut kondisi Ruben Onsu ini cukup kritis.
Penjelasan dokter ini pun membuat ayah tiga anak itu pun kaget.
Karena menurut suami Sarwendah, ia merasa baik-baik saja bahkan masih aktif bekerja.
Sontak ucapan Ruben Onsu ini pun membuat dokter heran.
"Emang sakit, karena Hb-nya cuma 4. Kata dokter kok lu masih bisa berdiri? Kata gue kan masih jorok-jorokan di acara TV. Masih canda-canda. Waktu itu lagi sama Denny Cagur dan Mpok Alpa. Bintang tamunya Indra Bruggman. Jadi gue enggak ada rasa (sakit). Dinyatakan kritis itu pas siang hari, lagi meeting," tutur Ruben Onsu.
Seorang dokter yang juga menangani Ruben Onsu ikut memberikan penjelasan.
"Terjadinya kumpulan darah yang tidak pada tempatnya ini biasanya menimbulkan berbagai penyakit. Tergantung darahnya itu apakah ada di atas atau di luar selaput otak. Ada di bawah selaput otak atau di parenkim otak tersebut," ujar dokter Daniel Lienata.
Lebih lanjut sang dokter juga menambahkan bahwa perbedaan lokasi kumpulan darah itulah yang menentukan gejala pada penderita.
"Nah, jadi perbedaan lokasi perdarahan ini akan memperlihatkan suatu gejala-gejala yang berbeda-beda," sambungnya lagi.(Tribunkaltim.com)
Posting Komentar
Posting Komentar