Lama menghilang, artis Kristina mendadak bagikan kabarnya yang memilukan.
Bagaimana tidak, Kristina ternyata baru saja menjalani operasi.
Bahkan Kristina sampai pasrah jika umurnya tak panjang.
Ia pun sudah mempersiapkan wasiat untuk pembagian hartanya jika kela ia tiada.
Usut punya usut, penyakit yang diderita Kristina ini ia rasakan sepulang umroh.
“Pulang dari umroh kok kayak orang (habis) road show ke mana gitu ya, capeknya luar biasa.
Tiga hari aku capek banget drop, tiga hari nggak bisa tidur.
Nyeri di perut,” kata Kristina dalam program Pagi Pagi Ambyar di Trans TV pada Selasa (28/6/2022).
Karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang dideritanya, Kristina pun memutuskan untuk berobat ke dokter kandungan.
Pasalnya, pelantun Jatuh Bangun itu sempat menderita kista dan sudah menjalani operasi pada tahun 2008 silam.
“Ini masalah kandungan sebenernya.
Waktu itu aku kan sempet ada kista tahun 2008, udah sempet diangkat,” ungkapnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, baru diketahui bahwa bukan lagi kista yang ada di rahimnya, melainkan miom.
“Ternyata sudah tidak ada kistanya, timbullah miom. Ternyata miom itu yang bikin aku drop cepat capek padahal aku tuh nggak pernah capek,” lanjutnya.
Pada akhirnya, Kristina pun diminta untuk menjalani tindakan operasi pengangkatan miom dengan metode laparoskopi.
Untungnya, operasi tersebut berjalan lancar dan Kristina hanya perlu dirawat di rumah sakit selama satu hari.
Namun selama menjalani operasi, Kristina mengaku sudah memikirkan soal ajal.
Alih-alih takut, pedangdut 46 tahun ini malah mengaku ingin segera bertemu Sang Pencipta.
“Kayaknya enough gitu loh, aku udah selesai kali ya hidup aku?
Aku kepengin banget ketemu Yang Maha Kuasa tapi apakah sudah cukup amalanku?
Jadi aku suka ngobrol sendiri,” kata Kristina dalam program Pagi Pagi Ambyar di Trans TV, Selasa (28/6/2022).
Pasalnya, Kristina sudah merasa cukup dengan segala hal duniawi yang telah ia dapatkan dalam hidup.
Apalagi, pelantun Jatuh Bangun ini sudah berkecimpung di dunia tarik suara sejak usianya masih 12 tahun.
“Aku ngerasanya gini, semua udah aku dapatkan gitu loh.
Aku udah bisa beli apa aja.
Dari dulu aku pejuang tangguh, dari kecil loh aku cari duit,” lanjutnya.
Kristina pun mengisyaratkan bahwa ia sudah tidak peduli dengan harta yang sudah susah payah ia kumpulkan.
Karena belum menikah lagi dan tidak mempunyai anak, ia pun berniat untuk mewariskan hartanya untuk keluarganya.
“Aku kayaknya udah cukup.
Ya harta harta aku biarin aja ada keluarga aku.
Mungkin aku nanti aku bikin surat wasiat (untuk pembagian harta),” imbuhnya.
TANGIS Ruben Onsu Pecah, Ungkap Bahaya Jika Operasi di Batang Otak Sarwendah Gagal: Ga Senormal Dulu
Selain Kristina, ada pula Sarwendah istri Ruben Onsu yang juga baru saja jalani operasi.
Penyakit Sarwendah tersebut bersarang di batang otaknya.
"Itu harus kita selesaikan satu-satu, karena tidak hanya itu, dalam proses MRI dan proses yang lainnya.
Sarwendah terkena salah satu penyakit langka, ada penyakit langka di batang otaknya," ujar Ruben Onsu sambil menangis.
Mendengar kabar sang istri mengidap penyakit langka, Ruben Onsu kalang kabut.
Di satu sisi ia harus fokus pada penyakitnya, di sisi lain Ruben Onsu juga harus memberikan perhatian pada sang istri yang sedang sakit.
"Di kondisi saya yang mungkin enggak se-fit dulu, tapi untuk kerja yang tidak terlalu memakan waktu lama, saya masih oke.
Cuma ngerasa kayak lemah, Sarwendah ini butuh perhatian khusus kan, di sini belum terlalu banyak yang bisa handle penyakitnya," pungkas Ruben Onsu.
Menjalani pengobatan, Sarwendah didera perasaan cemas.
Padahal syarat agar dirinya bisa di operasi dan berhasil adalah pikirannya harus tenang.
"Dia (Sarwendah) takut melihat pasien yang datang kok usianya jauh daripada dia.
Saya bilang jalan aja.
Tapi yang dia rasa adalah dia tahu saya sakit apa, pas tiba-tiba dia tahu sakitnya, kalau operasi harus Sarwendah harus tenang sekali," kata Ruben Onsu.
Sama-sama sakit, Sarwendah dan Ruben Onsu sempat gamang perihal siapa dulu yang harus ditindak atau operasi.
Memikirkan matang-matang, Ruben Onsu akhirnya memutuskan agar Sarwendah lah yang terlebih dahulu di operasi.
Hal itu lantaran menurut Ruben Onsu, anak-anak lebih membutuhkan Sarwendah.
"Saya pun lagi melewati fase galau, maunya ketawa aja, tapi saya bilang sama istri saya ya rasa ketakutan yang saya rasakan, ya rasa ketakutan saya kemarin.
Ketakutan kita berdua, khawatir adalah anak-anak masih kecil.
Ini saya bilang ke dia ini yang mau tindakan kamu atau dulu," imbuh Ruben Onsu.
Jelang Sarwendah operasi, Ruben Onsu khawatir.
Karena jika operasi tersebut gagal, penglihatan dan komunikasi Sarwendah akan terganggu.
"Seandainya ( operasi) di batang otaknya, misalnya tidak berhasil, itu berbahaya untuk penglihatannya, komunikasinya tidak senormal dulu.
Kita sudah dikasih tahu akibatnya.
Jika Sarwendahnya tidak stabil, itu mungkin akan berdampak berbahaya," akui Ruben Onsu. (Tribunnews.com)
Posting Komentar
Posting Komentar