infoselebb.my.id: LUPA - INFO SELEB

LUPA

Posting Komentar

Sepulang sekolah, aku dan Ella janjian untuk jalan-jalan ke Mall Lippo. Kebiasaan setiap hari Sabtu untuk hang-out bareng. Jarum jam menunjukkan pukul 12.00, bel berbunyi tanda pelajaran telah usai. 


Setelah selesai berdoa, kami berhamburan meninggalkan kelas. Tak lupa, aku menghampiri Ella di kelas sebelah. 


"Ella, jadi kan kita jalan?" tanyaku setelah menghampirinya yang sedang sibuk menata buku ke dalam tas. 


"Jadi, dong. Yuk!" serunya sembari beranjak dari kursi. 


Kami berdua menuju ke jalan raya untuk menaiki angkot. 


"Btw, ntar mau makan apa, El?" 


"Makan bakso aja, ya. Murah. Itu yang di kios dekat mall."


"Oh, oke deh."

 

Setelah sepuluh menit berada di angkot, kami turun di kedai bakso yang dimaksud. Tak menunggu lama sesudah memesan, dua mangkok bakso mercon dan dua gelas es jeruk telah tersaji di meja. Kemudian, kami menikmatinya sembari mengobrol. 


"Eh, ntar mau nonton apa?" Aku bertanya pada Ella yang sibuk bermain ponsel. 


"Nonton Assalamualaikum Calon Imam aja, yuk! Siapa tahu abis nonton ini, kita ketemu sama calon imam. Eaak."


"Boleh juga tuh. Yaudah, buruan, yuk!" 


Kami berdua segera melahap habis bakso dan es jeruk. 


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ


Hari Sabtu mall memang selalu ramai, banyak anak-anak muda dan juga para keluarga menghabiskan waktu bersama. 


Selagi Ella mengantri untuk memesan tiket nonton, aku menunggu di sofa yang telah disediakan. Saat asyik ber-selfi ria, aku melihat seseorang yang begitu kukenal. Dia seorang cowok yang begitu populer di sekolah, karena selain tampan, dia juga pintar, dan ramah. 


"Tama," panggilku seraya melambaikan tangan. 


"Hay, Kayla," jawabnya sembari berjalan menghampiri. 


"Sama siapa, Tam?" tanyaku sembari beranjak dari sofa. 


"Eh, aku. Sendirian aja."


"Oh, mau beli apa?"


"Rencananya sih mau beli buku."


"Mau ditemenin gak?" tanyaku. 


"Emang mau?"


"Ya, mau. Ayuk!" 


Kami berdua berjalan beriringan menuju Gramedia. Aku mengekori Tama yang sibuk memilih buku. Sudah sejak lama aku mengenalnya. Selain kami sekelas. Aku dan Tama juga bertetangga. Tak heran kami begitu akrab.


Saat sedang sibuk membahas buku sama Tama, suara dering ponsel mengejutkanku, segera kuambil dari dalam saku baju. Nama Ella terpampang di layar. 


"Hallo," jawabku setelah menekan tombol hijau.


"Kay, lu di mana? Gw udah dapat tiketnya, nih. Gw tunggu dari tadi gak nongol-nongol. Kukira ke toilet."


"Oh, iya, iya ... sebentar. Aku masih beli sesuatu, El."


Astagfirullah, kenapa aku bisa lupa sama Ella. 


Aku segera mengajak Tama untuk kembali ke bioskop.


"Tama, balik ke bioskop, yuk!" seruku. 


"Emang kenapa?'


"Aku ke sini sama Ella. Lupa bilang sama dia kalau ketemu kamu."


"Yaampun, Kayla. Yaudah aku bayar bukunya dulu, tunggu bentar ya."


"Huum," jawabku sembari menundukkan kepala, malu. 


Setelah selesai membayar di kasir, aku dan Tama segera kembali. Dari kejauhan terlihat Ella tertawa lebar. Mungkin, ia sedang menertawakanku karena lalai meninggalkannya. 


"Ah, si Kayla. Udah ketemu gebetan aja lupa sama teman. Dasar," ucap Ella menggodaku. 


"Ish." Aku mencebik seraya melotot padanya. 


Mereka berdua kompak menertawakanku. 


End


Bekasi, 29 Januari 2021


Masih belajar nulis cerita. Monggo dikrisan๐Ÿ™

Kak Dylara Tama setor ya. Jan diketawain ๐Ÿ™ˆ

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter